Tuesday 10 August 2010

Feelings For Each Other In MMORPG

Percaya ga lo semua kalo main game online terutama genre MMORPG bisa benar-benar menimbulkan perasaan terhadap sesama pemain yang belum tentu kita tahu seperti apa mereka dibalik kokpitnya?
Sebagai pembukaan gua jelasin mengenai online game. Online Game adalah game yang dimainkan dengan koneksi internet, cenderung dimainkan di PC,  atau Game Console yang sudah mendukung koneksi internet. Koneksinya jelas menggunakan koneksi internet (Nanya lagi gua sikut lo..). Jadi game ini sungguh interaktif dimana kita bisa berinteraksi dengan orang lain sesama pemain dan mengikuti aturan dari sang penyedia koneksi game tersebut. Kemudian... (Ga ada kemudian, ga gua jelasin lg, topiknya bukan itu.). Dan MMORPG atau singkatan dari Massively Multiplayer Online Role-Playing Game adalah online game dengan genre RPG, dimana disitu kita seperti punya kehidupan sendiri selain menikmati pertempuran atau petualangan dengan jagoan bikinan kita sendiri. Jadi pada game-game tersebut kita benar-benar berinteraksi dengan orang lain untuk berpetualang, menikmati game, berjualan, berteman, bahkan berpacaran (kalau dalam game tersebut memiliki fitur seperti ini).
Nah topiknya sesuai judulnya, kalo lo-lo semua pernah main MMORPG, pernah ga sih sekali aja punya perasaan terhadap pemain lain (yang belom pernah sekalipun lo liat penampakan aslinya) seperti perasaan kepada orang yang ada dilingkup hidup nyata lo? Seperti misalnya lo punya sahabat di game tersebut dan perasaan bersahabat lo sama dia seperti perasaan bersahabat lo sama temen kampus lo, etc. Gua bakal share pendapat gua menanggapi hal ini sebagai oknum pemain game online non-amatir (sudah banyak makan asam ketek garam).

Perfect World

Hubungan antar pemain dalam online game tergantung dari sering atau tidaknya kita berinteraksi dengan pemain lain, serta ramah atau tidaknya kita terhadap pemain lain. Biasanya dalam online game terbaru sudah pasti ada friendlist dimana lo bisa klik kanan pemain lain dan tambah dia kedalam daftar sahabat lo (Caranya tergantung dari masing-masing game) jadi lo bisa stay tune ama tuh orang. Nah biar lebih kenal dan bersahabat lagi, biasanya kalau kita join atau gabung kedalam sebuah guild (perkumpulan, suku, organisasi, gembong) yang terdapat channel tersendiri pada chat window (ngobrol di jendela window untuk interaksi) kita pasti jadi kenal satu sama lain anggotanya kalau kita eksis atau rajin berinteraksi. 
Kemudian disamping sering atau tidaknya kita berinteraksi dengan pemain lain, ada juga faktor kenyamanan dalam game online. Setiap game online mempunyai ciri khas masing-masing dalam berinteraksi tergantung dari bagaimana Game Master *penjaga dan moderator game tersebut menjaga lingkungan dan sopan santun para pemainnya. Semakin sopan dan nyaman lingkungannya, semakin kondusif pula keadaan untuk berinteraksi dengan pemain lain. Lo bakal lebih seneng ngeliat orang ngomong "Kk, mau hunt bareng di anu ga?" ketimbang "Tot jing!! spot gua maen rebut aja asu kintil tiit tiit..".

 Interaksi (Dream Of Mirror Online)

Sebuah faktor lagi adalah bagaimana tingkat kesulitan monster yang biasa kita bunuh untuk mencari experiance points (Exp) dan menaikkan level. Semakin kita tertuntut untuk melawan monster tersebut secara party (ngelawan sambil pesta melawan monster ber-grup) maka akan semakin dekat kita dengan pemain lain. *Ada beberapa game online yang sampai level besarpun gua bisa hunt solo (temennya Luke Skywalker pilotnya Millenium Falcon Hunt seorang diri tanpa grup).
Yang terakhir mungkin pendapat pribadi ya, mata gua agak rabun jadi jujur aja, untuk para developer game online, jangan bikin window chatnya tembus pandang sama background dan hurupnya kurus-kurus. Dengan faktor ini apakah kita nyaman untuk mengobrol dengan orang lain di window chat tergantung dari apakah kita nyaman untuk mbacanya. Untuk berbicara dengan pemain lain, biasanya kita menggunakan papan yang mempunyai banyak tombol yang biasa dipanggil Keyboard (Emang pake keyboard, pake hape ntar nyampenya ke engkong lo dikampung).

 Chat Window Seal Online

 Chat Window Dream Of Mirror Online

Baru kemudian kita bahas feelings dari sudut pandang gua. Feelings itu asal katanya dari bahasa inggris, feel = merasa, feeling = merasakan*verb/ perasaan*noun. Feeling + S = perasaan yang baik dinikmati selagi dingin/ pakai es perasaan-perasaan (Jamak). Cukup pelajaran inggrisnya. Perasaan itu bisa muncul terhadap seseorang atau sesosok individu jika kita berinteraksi dengannya, baik secara verbal (pake congor), fisik (mepet-mepet enak),  ataupun hanya audio visual (ndenger atau ngeliat aja). Dari sekian abad lama gua bermain online game, permainan yang paling banyak gua mainkan adalah MMORPG, maka dari itu gua banyak tahu macam-macam behavior para pemain. Setelah sekian banyaknya game MMORPG yang gua mainkan (Ragnarok Online, Seal Online, Dream Of Mirror Online, Rose Online, Yul Gang Online, Perfect World Online, dan lupa lagi), memang gua bukan seorang individu yang percaya kalau perasaan akan tumbuh terhadap pemain lain yang kita tidak temui orangnya dibalik kokpitnya. Sesuai logika aja, jagoan dalam game tersebut tidak selalu mencerminkan sang pemain, laki-laki bisa jadi perempuan, gendut bisa kurus, item bisa putih, pendek bisa gondrong, macem-macem. Begitu juga sifat dan tatakramanya yang juga tidak selalu mencerminkan sang pemain dibalik kokpit. So, why bother pikirin lebih dalam orang ini kaya apa, menarik apa ngga, oh orangnya baik ternyata,, toh gua ga bakal liat juga (memang sekian banyak game yang gua mainkan, tak satupun yang gua berminat menghadiri sebuah gathering nyata para pemainnya, karena gua bermain pure untuk bermain bukan untuk mencari sahabat atau pacar atau anak angkat). Jadi gua bermain dan berinteraksi dengan pemain lain benar-benar hubungan mutualisme, saling menguntungkan, kalo ada perlu aja (jual-beli, hunt party, nanya seputar game, dan lainnya). Maka ga heran dalam bermain game online gua selalu nyetanin teman dalam kehidupan nyata untuk bermain bersama, agar ada teman dalam game tersebut yang sudah jelas bibit bebet bobotnya. Faktor lain yang bikin gua jarang mau ngobrolin hal lain selain kepentingan game adalah, gua cenderung pusing melihat chat window, kecuali melihat chat balloon (balon yg keluar diatas pala pemain terus isinya omongan lo, kayak di komik).

Namun ternyata gua bisa berubah pikiran setelah sempat bermain game yang satu ini *Game ini sudah ditutup servernya, jadi why bother nyebut gamenya. Let's go full anonym. Mungkin (Mari kita mulai dari sini) karena game ini chat windownya terbaca jelas, dari channel team, channel guild, channel broadcast, serta channel general, sehingga gua mudah membacanya dan sering tergoda untuk ikut berbicara disaat ada pembicaraan menarik. Gua seorang yang suka bercanda serta mencela dan menghina bina jadi disaat ada suatu celah untuk bercanda dan menghina, gua selalu partisipasi. Dari sanalah orang banyak juga memanggil gua, mengajak gua berbicara hal lain selain seputar game, serta mengajak gua bercanda juga. Kemudian semakin lama gua bermain semakin gua bisa melihat bahwa orang-orang yang sering gua temui cenderung baik dan ramah walau tidak menjamin tidak berkata kasar (dia akan sesopan lo, maka lo jg yang sopan dan ga sompral). 'Asik' adalah kata pertama yang gua temui dari orang-orang yang bermain game ini setelah agak lama, sehingga gua juga mulai aktif berbicara didalam guild, didalam tim, menambah banyak orang yang sering ditemui kedalam daftar teman. Gua mulai mengkonsider beberapa orang disana sebagai 'sahabat' yang nyaman untuk bermain bersama walau gua belum pernah bertemu orangnya. Kita sebut saja nicknya secara gamblang *bukan case sensitive, Rover (sampai sekarang gua belum pernah liat orangnya), Dreamcatcher (sampai sekarang pun gua belum pernah liat orangnya), Ghefan (Yang ini gua ada FB nya, tapi belum pernah ketemu muka langsung). Setelahnya gua vakum bermain sampai lama banget karena hidup mulai sibuk sekali. Hampir setahun berikutnya baru kemudian gua ngerasa kangen sama game itu dan mau liat bagaimana kabar orang-orang didalamnya. Semua berubah, Rover dan Dreamcatcher udah ngga ada *what a shame.. Dan kadang sampe sekarang pun gua suka berasa kangen ngobrol ga jelas bareng mereka. Ghefan masih ada, kabarnya baik-baik saja, dan dia juga sempat vakum lama, jadi kembali bermain. Saat kedua kalinya bermain, gua nemuin orang-orang lama yang dulu gua sekedar tau aja dan ga mengenal mereka lebih dalam. Karena sudah tidak banyak kenal orang-orang baru, maka orang-orang lama ini mulai gua sapa *orang-orang yang juga tau gua dulu, orang-orang yang kemudian bersahabat baik dengan gua di kesempatan kedua gua bermain. Kita sebut saja beberapa diantaranya Miko, Luchen, Kioma (mereka dari sebuah guild yang sama) kemudian masih Ghefan, Ojack, dan lainnya. Ada seorang dari mereka yang rupanya sangat dekat dengan gua, jarang hunt bareng, tapi sering didalam satu tim, nyanyi bareng, ngobrol bareng sampe ga jelas apa aja diobrolin, saling mencela (sahabat selalu melakukan ini), dan selalu ada disana untuk satu sama lain disaat sedang sepi atau butuh dukungan, dia seorang perempuan. Sayangnya dikesempatan kedua ini, karena bertambahnya level maksimal pemain dan banyak hal baru muncul didalam game, maka charachter gua yang sudah sempat lama sekali vakum menjadi biasa saja dan rata-rata, dibandingkan level orang lama yang gua temui kembali ini, sehingga kami jadi jarang mempunyai waktu melakukan hal bersama karena berbeda kepentingan dan kegiatan dalam game. Kemudian juga, gua cuma sempat bermain sekitar 3 bulan saja dan selanjutnya, pensiun for good alias selamanya, sampai game tersebut ditutup servernya.
Kenyataannya setelah lebih dari setahun semenjak gua berhenti main total, gua merasa kangen dengan semua orang yang gua sebutkan diatas atau yang tidak sempat gua sebutkan, namun mungkin tak akan gua temui lagi karena game yang bersangkutan sudah tutup alias tidak ada lagi. Ini berarti bagi gua nilainya = 1 atau true, atau benar, bahwa ada perasaan atau Feelings For Each Other In MMORPG. Akhirnya kita telah mencapai inti dari judul?


Penutup Cerita
Sewaktu belum lama iseng browsing internet, gua menemukan game online yang bersangkutan, namun bukan server lokal (Sudah tutup) melainkan server internasional. Karena gua ingin bernostalgia ria, gua download lah client game tersebut dan mendaftar pada server, kemudian gua mainkan. Nostalgia dimulai, walau mungkin tidak akan bertemu orang-orang lama di server indonesia (yg ada disitu semua ngomong bule), gua berkeliling kota dan kembali mengingat saat-saat bermain bareng orang-orang yang bersahabat dengan gua. Disana secara tidak sengaja gua menemukan nama yang sama dengan perempuan yang bersahabat dekat banget dengan gua (yang tadi paling panjang gua deskripsiin, kalo belom nangkep, scroll keatas ae). Gua sapa dia iseng dan gua pastiin apa dia orang yang sama, dan ternyata dia orang yang sama, dengan guild yang sama.... Yang dia bentuk lagi di server internasional. Rupanya cewe ini lebih punya feeling dari gua terhadap orang-orang lain yang dulu bermain bersama, rupanya dia menjunjung tinggi perasaan tersebut dan sangat menghargai persahabatan. Dan gua baru sadar walaupun gua punya perasaan, perasaan itu hanya sekedar kangen dan tidak berniat mencari kembali, berbeda dengan dia yang masih memasang screenshot game tersebut dengan orang-orang lama (termasuk gua?) berada didalamnya sebagai wallpaper PCnya. Karena cukup terharu gua memutuskan untuk kembali menyapa mereka *orang-orang lama yang ada didalam guild yang gua temuin ini, dan mencoba bersahabat dengan mereka. Salah satunya menjadi seorang sahabat baru yang selalu tim bersama dan bercanda bersama. Sahabat baru ini pernah mengatakan pada gua, kalo sahabat perempuan gua yang satu ini soon will be married, dan mungkin tidak akan lama lagi berhenti bermain. Dan sahabat baru ini juga mengatakan pada gua bahwa sahabat perempuan gua menyesal dulu di server indo tidak bisa banyak meluangkan waktu bersama gua, maka dari itu dia selalu cari kesempatan untuk setim sama gua, kemana-mana bareng, bercanda bareng lagi, nyanyi bareng lagi, cela-celaan bareng lagi, walaupun katanya kadang gua sulit untuk dijangkau (alias kelewat autis). Sahabat gua mengatakan "Luangkan waktu buat dia, mungkin dia ga bakal lama lagi main game ini, dan untuk sekali lagi say goodbye sm lo. Lo mesti hargain perasaannya, nikmatin saat-saat terakhir lo sekali lagi bisa secara hoki ketemu lagi." kurang lebih begitu. Saat itu gua baru sadar kalo gua ga mengharapkan (mungkin ga mau mengharapkan) goodbye untuk kedua kalinya. Gua baru merasa apa itu penyesalan setelah gua membayangkan untuk kedua kalinya gua ga bakalan ketemu dia lagi for good, mungkin gua bahkan mau selalu ngobrol sama dia, ketemu dia *walau secara virtual, selalu becanda bareng, main bareng. Gua baru sadarin semua perasaan yang kaya gitu. Is that love? I'm not really sure about that, i already have one in my real life, then what can i call my feelings to her? Rasanya hangat, indah, kangen, nyaman, ceria, seperti cinta2 yang pernah gua rasakan. Well, hell do i know. I'm not as certain as i love my love of my life in my real life. Satu yang pasti, you are all have your own place in my heart, and it will always be.


Ini cuma game online dude, yang bener aja lo ampe segitunya ama game! Ya gua sebelumnya seperti itu, but walaupun lo ga pernah nemuin orang-orang yang main bareng lo di game tersebut, tapi selama orang itu jelas dan emang bener-bener senyaman sahabat nyata, perasaan itu bisa timbul. That's feeling for each other in MMORPG.

1 comment:

  1. http://www.sciencedaily.com/releases/2010/08/100823080820.htm

    .....peer groups are important for the development of adolescents' identity and values. The study addresses the question of whether online groups are standing in for traditional peer groups that are thought to be weakening in some developed countries. The results confirm that online groups can act as strong psychological anchoring points for their members. The authors conclude that games, social networking sites and other online hangouts should be seen as crucial contexts for today's youths' identification and socialisation experiences......

    ReplyDelete